Wanita tercipta dengan sejuta kelembutan, namun tak berarti wanita itu lemah. Tanpa wanita, dunia bukanlah apa-apa, karena wanitalah bangsa bisa maju dan melahirkan sosok Kartini tercinta. Itulah mungkin sekelumit harapan salah satu wanita Indonesia. Bagaimana tanggapan seorang pria? mungkin kurang lebihnya begini "Namun wanita tanpa lelaki tak ubahnya kertas tanpa pena"
Namun saat ini saya hanya bisa mengucapakan, Semangat berjuang dalam hal segalanya. Karena saat ini penjajah di sekeliling kita. Apapun yang dapat kita lakukan, lakukanlah..! Begitulah prinsip para pahlawan terdahulu dalam menumpaskan lawan. Menengok sejarah bangsa indonesia, Sukarno mengatakan terbentuknya bangsa Indonesia bukan dengan cara yang instan, melaikan perjuangan para pahlawan yang dengan tetesan keringatnya yang bercucuran (teringat tulisan Bung Karno, di Istana Gebang Blitar sewaktu saya berkunjung kesana). Jika kita menitih pada perjuangan R.A KARTINI dimana beliau adalah pejuang wanita pada kala itu. Melalui akses pendidikan yang didalaminya mencetuskan arah gerakan untuk menumpaskan imperialis-imperialis yang mengusik negeri tercinta ini. Tak pandang strata sosial ataupun latar belakang, karena bila kita tidak segera melakukan apa yang seharusnya kita lakukan tidak dapat dipungkiri negeri ini bak kebun binatang dimana para penduduk pribumi sulit mencari kebebasan. Sehingga saat ini marilah kita ucapakan banyak terimakasih, khususnya para perempuan Indonesia kepada Ibu Kartini. "Terimakasih Ibu Kartini". Marilah kita hormati jasa para pahlawan yang menahului kit dengan mengingat sedikit dari kisah hidupnya, Dan terkahir junjung tinggi emansipasi wanita.
0 komentar:
Posting Komentar