Blogroll

http://arsiteklopedia.blogspot.com

Visitors

Heart, Action, Inspiration

Atau yang biasa saya singkat HAI. Artinya melakukan semua kegiatan dengan hati yang tulus, dengan aksi secara langsung, dan menginspirasi orang-orang di sekitar saya. Amin :D

Mencoba untuk Melangkah yang Lebih Baik Lagi

Hidup ini hanya sekali, sekali dan harus berarti. Untuk ibuku, bapakku, kedua kakakku, keponakanku, sahabatku dan teman-temanku. Aku yakin bisa membahagiakan kalian semua.

Menuntut Ilmu di Prodi Teknik Arsitektur Universitas Negeri Semarang

Menjadi seorang arsitek adalah impian saya sejak kecil, untuk itu ingatkan saya teman jika saya berada di luar haluan. Kalau bukan kalian, siapa lagi !

Public Speaking yang Baik

Harapan saya yang ini adalah memiliki public speaking yang baik. Pandai berbicara di depan banyak orang, sehingga nantinya dapat dikenal banyak teman.

Ingatkan Saya Teman !!!

Ingatkan saya teman jika saya mulai malas mengerjakan tugas, jika saya menunda sholat dan pekerjaan saya, jika saya tidak memperhatikan dosen ketika di kelas, jika saya tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.

Bersama Teman-teman SMK Negeri 1 Blitar saat Diesnatalis 1 Oktober 2011 Lalu

Orang bilang masa SLTA adalah masa yang paling indah, saya pikir saya setuju dengan pendapat itu.

Selasa, 26 Juni 2018

Review Kereta Ambarawa Ekspres (Surabaya Pasaturi - Semarang Poncol PP)

Lama gak nulis, akhirnya nulis juga kali ini. Setelah hampir 3 tahun blog ini tidak diupdate. Kali ini saya akan mereview KA Ambarawa Ekspress relasi Surabaya Pasar Turi - Semarang Poncol yang saya naiki pada tanggal 8 Mei (1 bulan lebih sebelum post ini dibuat). Sebenarnya beli tiket KA ini agak dadakan, karena tujuan saya adalah Stasiun Tegal dan rencana saya akan naik KA Kertajaya (dan ternyata tiketnya habis). Karena cuma KA Kertajaya yang murah, cuma 135ribu dan jamnya cocok (berangkat jam 9 malem dari Surabaya, sampai subuh di Tegal - itu artinya lebih banyak waktu sama keponakan2 di Surabaya). Lalu saya memutuskan untuk naik kereta secara transit (trasnit 2 jam di Stasiun Semarang Poncol), KA Ambarawa ke Semarang Poncol (100rb) lalu saya lanjutkan naik KA Kaligung ke Tegal (50rb). Oiya, saya ke Surabaya karena menghadiri tes praktik disebuah BUMN - dan sampai hari ini belum pengumuman gimana hasilnya. :(

Tanpa lama-lama, berikut saya jelaskan beberapa review saya tentang KA ini. Mohon koreksinya jika ada yang salah.
KA ini berangkat dari Semarang Poncol Pukul 08.00 WIB dan sampai di Surabaya Pasarturi pukul 12.24 WIB. Lalu balik lagi ke Semarang Poncol pukul 13.10 WIB dan sampai di Semarang Poncol Pukul 17.33 WIB. Foto di atas adalah interior KA Ambarawa Ekspres, sama seperti KA ekonomi AC keluaran 2016 seperti KA Kaligung dan KA Blora Jaya. Biasanya ada 7 kereta penumpang dan 1 kereta makan dengan kapasitas 80 seat dan 64 seat untuk kereta difabel (kereta difabel biasanya ada di kereta 3 dan 4).

Ini kereta buat difabel, ini sebenarnya buat kursi roda tapi karena gak ada yang make, jadi dibuat bagasi oleh penumpang. Kalau kamu banyak bawa barang, kalau lagi naik kereta ini mending naik di kereta 3 dan 4. Oiya istilah kereta itu untuk yang isinya orang dan bawa penumpang gini ya, kalau gerbong itu untuk istilah kereta yang bawa barang.
Ada musholanya juga, adanya di kereta makan ya. Mantap ini kalau buat kereta jarak jauh, kaya Jakarta-Malang. Gak perlu lagi sholat di kursi kereta atau di bordes.


untuk kereta difabel, seat yang berhadapan ada di seat 9-10 dan untuk kereta non difabel ada di seat 11-12. Ada yang enak berhadapan karena foot rest lebih luas ada juga yang gak mau berhadapan dengan alasan tersendiri. Kalau di kereta difabel ada bagasi seperti rak-rak yang difungsikan untuk menyimpan koper-koper penumpang.


ini toiletnya, sudah toilet duduk dan sangat bersih.


Dari Surabaya mau ke Bandung dan kehabisan tiket KA? kamu bisa transit di Stasiun Semarang Tawang lalu pindah ke Jalur 3, ada kereta Ciremai. selisih 20 menitan dari KA Ambarawa, bisalah pindah karena kereta sekarang sudah ontime banget. Cara pindahnya kamu keluar stasiun dulu baru cek in lagi atau dengan minta bantuan petugas.


KA IDLE - istilah ini digunakan untuk pergantian nama rangkaian KA. Jadi KA ini begitu nyampe poncol akan berganti nama menjadi KA Blora Jaya Ekspres yang melayani rute ke Cepu jam 7 malam.Dan berangkat besok paginya dari Cepu jam 5 pagi dan sampe Poncol setengah 8an pagi lalu jalan lagi dengan nama KA Ambarawa Ekspress ke Surabaya jam 8 pagi. Kalau ditelisik lagi, KAI banyak manfaatin kereta Idle seperti ini, seperti KA Jayakarta Premium yang dimanfaatin jadi KA Tambahan rute Surabaya Gubeng - Malang.







Senin, 23 November 2015

Pertama Kali ke Luar Universitas



Minggu, 22 November 2015 kemaren berkesempatan menjadi pembicara karya tulis ilmiah di UKM Kelmiahannya IAIN Surakarta. Mereka lebih sering menyebutnya sebagai LSO (Lembaga Semi Otonom). Yaps ini adalah pengalaman saya pertama kali mengisi diskusi ilmiah di luar kampus. Mungkin ini hanyalah sebuah keberuntungan dan karena koneksi, lembaga ini mempercayakan kepada saya dan salah satu kawan saya dari UKM Penelitian UNNES.
Sempat ada adegan nyasar segala, karena saya dan rekan saya berpikiran kalau IAIN Surakarta letaknya ya di Solo alias Surakarta, ehh ini letaknya di Kartasura, Sukoharjo. Sekitar 7km sebelum masuk gerbang Kota Solo.
Dari pertanyaan yang saya dapat dari peserta, kebanyakan dari peserta masih kesulitan mencari ide. Serta masih buta karya tulis ilmiah itu apa. Oke, tak apalah. come on gus, saya melihat kalian punya semangat yang besar. Yang mau contoh KTI, bisa hubungi saya dan kasih alamat emailnya yes.
Okay, satu lagi. Disana say juga ketemu mas dodo, salah satu finalis LKTIN GSC 2015 yang dimana saya steering comite-nya. hahaha :D sombong dikit.
oiya, mohon maaf juga buat temen-temen dan adik-adik di EneRC yang saya tinggal (karena ada acara workshop PKM) emang kakamu ini sering ngilang -_- . Habis sambutan entah kemana, tapi pamitan kok (ke ketuanya, ga mugkin pamitan di depan peserta juga :D )
okey, itu saja dari saya. karena lagi sedikit males cerita jadi tidak banyak yang saya ceritakan.



Sedikit dokumentasi acara.Terimaksihmbak fajar, mas faisal, mas farid, dan panitia lainnya.



Senin, 20 Oktober 2014

Photo KTP Part 2 *Bertemu Orang Hebat (lagi)*


PURWOKERTO, 17-19 Oktober 2014. Gw kesana dalam rangka presentasi LKTI gw di unsoed, tau kan unsoed? Itu PTN yg ada di purwokerto. Finalis kali ini ada yang dari UGM, UB, UNSOED, UNNES, UNPAD, UIN JOGJA. Kisah ini gw awali dari hari jumat 17 Oktober 2014. Pukul 21.30 gw baru nyame purwokerto ato yg biasa di singkat pwt. Sesaat tiba disana, disambut dengan hujan. Nih hujan pertama bulan ini, di semarang gak pernah hujan. Nah kagetnya, dapet  penginapan di Baturraden, kalo di Semarang kaya bandungan lah, kalo di malang kaya Batu, Kalo di Bandung barangkali kaya Lembang. Gw malam itu langsung ngebut presentasi sampe jam 2 pagi :o perjuangan banget dah. Dan esaok harinya, ehh maksudny 3 jam kemudian  gw harus bangun jam 5 buat siap-siap latian presentasi. Nah pagi itupun gw dipertemukan dengan orang yg luar biasa, mas Nanda Najih sang mawapres Unpad 2014 dan 6 besar mawapres nasional (tapi beliau rendah hati bingit, gak mau di sebut mawapres). Ini pertemuan kita yang kedua, yang pertama di semarang bulan Mei lalu waktu ada acara di organisasi gw.

Senin, 29 September 2014

Naik Gunung "Merbabu" *First Time*

Nih gw ceritain perjalanan gw waktu ke Merbabu kemaren. Ehh.. seperti halnya nulis LKTI, perjalanan kali ini ada latar belakangnya. Hehehe... gw belum pernah hiking sama sekali, jadi ini adalah perjalanan pertama gw hiking. Sebenarnya weekend sebelumnya gw juga diajakin naik gunung ungaran sama Dadang, Dimas dkk. Tapi berhubung gw mau ke Jogja, gw gak bisa ikut. Nahh yang bikin enek, mereka berdua ngece gw. Akhirnya perjalanan kali ini sebagai perjalanan balas dendam gw atas ecean Dadang n Dimas. Hahaha gw lebih tinggi dari mereka (ketawa jahat)

Gini ceritanya, weekend kemaren sebenarnya gw mau ke Solo untuk ekskursi P3A 5. Tapi dibatalin karena tempatnya gak setujuin rencana kita. Nahh dadakan banget nih, pas hari Rabu gw tanya Mario (temen gw di EneRC) yang katanya mau ke Merbabu. Dadakan banget kan? Langsung cerita singkat pas Hari Jumat sore ya.. janjianny sih jam 1, tapi jam setengah 3 lebih baru berangkat. Perjalanan sekitar 2 jam karena kejebak macet di keluar pintu tol Bawen.

Rabu, 26 Februari 2014

CIP CELL Membawaku ke Tempat yang Mengesankan



Berawal dari pemikiran sederhana mengenai pembangkit yang menghasilkan listrik saat ini. Umumnya pembakaran bahan bakar fosil pada pembangkit untuk menghasilkan energi listrik tersebut berlangsung kurang sempurna akibatnya dihasilkanlah emisi Karbon Dioksida, Nitrogen Oksida dan Sulfur Oksida. Padahal gas tersebut salah satu penyumbang terbesar efek gas rumah kaca. Dari latar belakang tersebut, Muhammad Hadi Muchlison, mahasiswa arsitektur angkatan 2012 ini berinisiatif memunculkan sebuah ide yakni CIP CELL (Catalyst Integrated of Photovoltaic Cell) atau katalis yang terintegrasi sel fotovoltaik/ panel surya. Cara kerja CIP CELL ini adalah dengan memanfaatkan energi matahari yang melimpah di Indonesia. Berbeda dengan panel surya pada biasanya, panel surya (fotovoltaik) ini dapat dimanfaatkan pada malam hari. Untuk itu muchlis ini berinisiatif menggandeng rekannya yakni Fachry Azharuddin (Tenik Elektro) dan Yanuar Ary (Biologi) untuk mewujudkan gagasannya kali ini.



Cara kerja secara umum dari rancang bangun CIP CELL ini terbagi menjadi dua, yakni secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung merupakan perolehan sumber daya listrik yang berasal dari photovoltaic cell saat menerima pancaran sinar matahari pada saat matahari bersinar terik. Jadi hal ini hanya bisa terjadi pada siang hari. Sedangkan secara tidak langsung merupakan perolehan sumber daya listrik yang berasal dari baterai (fuel cell). Proses ini diawali dengan proses elektrolisis pada elektrolyzer, proses ini memisahkan air menjadi oksigen dan hidrogen. Selanjutnya oksigen dan hidrogen tersebut masuk ke dalam tabung penampung sementara sebelum masuk ke sel bahan bakar (fuel cell). Di dalam fuel cell inilah energi listrik yang dihasilkan tersebut dapat disimpan. Elektrolit pada fuel cell ini berupa air murni dan keluarannya (limbah) juga berupa air, sehingga akan sangat ramah lingkungan berbeda dengan aki yang menggunakan Asam Sulfat sebagai elektrolitnya.

Dari gagasan tersebut, muchlis mengusulkan gagasan tersebut dalam sebuah lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika ITS Surabaya. Tema utama dalam LKTI kali ini adalah Sustainable Energy For Eco Building, sehingga dirasa sangat cocok antara tema LKTI dengan gagasan tersebut. Serangkaian LKTI ini dimulai dari proses yang cukup panjang, yakni seleksi abstrak yang dimulai pada tanggal 10 Desember 2013 lalu, selanjutnya yang lolos seleksi abstrak diumumkan seminggu berikutnya pada tanggal 17 Desember. Dari ratusan abstrak yang masuk,  panitia mengambil setengahnya yakni 189 abstrak. Proses selanjutnya adalah pengumpulan karya tulis dalam bentuk hard copy dan soft copy. Pada tahap ini ada 111 karya tulis yang dikirim peserta ke panitia. Selanjutnya pada tanggal 25 Januari 2014 lalu diumumkan peserta-peserta yang lolos tahap final untuk melakukan presentasi dan pameran di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 10 tim tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi diantaranya Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Jember, dan Universitas Airlangga Surabaya. Tahap Final dimulai dari pameran maket dan poster yang berlangsung di Graha ITS pada 6 Februari lalu. Keesokan harinya melaksanakan presentasi dan tanya jawab langsung dihadapan 3 dewan juri.


 
 Nah.. untuk juara pertamanya ada dari UGM, dengan konsep green house systemnya yakni penggabungan dari beberapa konsep green house seperti green roof, green WC system dan green sumber energynya. Sedangkan untuk juara kedua diraih dari UNS dengan pyzoelektriknya, yakni sebuah konsep yang mengubah getaran dari pintu masuk parkir kampus menjadi sumber energy listrik Sedangkan juara ketiganya di raih dari tuan rumah itu sendiri, betul sekali ITS menjadi juara di tempat ketiga dengan konsep rumah susun hemat cahaya.
 
Walaupun belum meraih juara dalam 3 besar, namun setidaknya sudah unjuk gigi dikompetisi bergengsi tingkat nasional ini. Tak lupa muchlis juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan maket dan dosen pembimbing yang dengan telaten membimbing karya tulis ini. Pesan terakhir dari muchlis kali ini adalah tetap semangat dan jangan pernah berhenti untuk berkarya demi arsitektur unnes tercinta. Sedikit karya Anda akan menginspirasi orang lain untuk menciptakan karya-karya kecil dan menghasilkan inspirasi yang besar. Sebuah kebiasaan kecil mungkin akan dapat menghasilkan perubahan yang besar. 

Rabu, 06 November 2013

Sasono Molejo, Rumah dalam Komplek Keraton Surakarta yang Mengarahkanku Menemui Kanjeng Gusti Pangeran Puger



 Ini akan sedikit saya kisahkan tentang perjalanan saya ke Kota Solo, disitu saya berbincang langsung dengan KGPH Puger. Kuliah di Asitektur memang kebanyakn survei, karena denga survei kita dapat menerpakan ilmu yang kita dapat di bangku perkuliahan dan akan mengingatnya terus. Survey kali ini adalah tuga mata kulia Arsitektur Vernakular Indonesia. Ini masih tahap minta ijin ke petinggi keratonnya langsung, belum surveynya. oke, gitu aja pengantar dari saya, selamat membaca.
Pagi yang Kantuk
Langit yang berwan menyambut pagi itu, Jumat, 26 April 2013 jam 7 pagi saya harus buru-buru berangkat ke kampus untuk kuliah, dengan teman sekamar saya yang juga satu prodi dengan saya. Meskipun sebenarnya mata ini masih ngantuk, karena baru tidur jam 4 pagi tapi aku harus sadar, bahwa kuliah hari ini adalah salah satu mata kuliah kesukaan saya, yapss TIK. Kali ini membahas tentang cara membuat blog lewat blogger. Singkat cerita, kuliah selesai jam 9 pagi, dengan tancap gas saya langsung ke warteg dan anehnya gak tau kenapa, tanpa petir tanpa badai hari itu aku gak mood untuk makan, padahal hanya sayur sop seger sama lauk kerupuk dan segelas air putih. Akhirnya aku makan setengahnya.

Perjalanan dari Semarang Ke Keraton Surakarta
Setengah jam setelah sarapan tadi, setelah semua persiapan selesai. Aku langsung menuju kota solo, bersama 4 tempat lainnya.Kali ini ak berboncengan dengan temanku. Jadi, total rombongan kali ini adalah 6 orang.  Nah di sana kami bukan niat untuk jalan-jalan,  nonton band terkenal atau apalah. Tapi perjalanan kami kali ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah “Arsitektur Vernakuler Indonesia” , yang kali ini kami mengambil tema arsitektur tradisinal Indonesia. Perjalanan kami kali ini sangat mengasyikkan, hanya kemacetan di daerah kali jati sampai terminal bawen yang membuat kami gak nyaman, tapi maklumlah karena masih ada perbaikan jalan. Memang di daerah ini kontur tanah jalnnya urang rata dan bergelombang.  Hal yang membuat kami terkejut, saat di jalan lingkar Salatiga. Saat siang itu, jalanan sangat sepi sehingga kami memacu gas dengan kencang.Karenanmemang didaerah ini, terdapat empat lajur dan masing-masing arah ada 2 lajur. Saat itu ada mobil truk yang putar balik di tanjakan, dan di kiri jalan ada mobil kijang biru yang lagi kempes ban. Saat kami menghindari truk yang mendadak puter balik tadi, hashhhhhh di sebelah kiri ada mobil kijang yang kemps ban tadi. Hah, dengan rem semendadak mungkin kami berusaha mengerem mungkin, syukurlah terhindar dari tabrakan 3 motor secara beruntun.hehe..

Tiba di Kota Solo
Solo, kami tiba sekitar pukul setengah 2 sore. Perjalanan yang agak lama ini karena tadi mampir untuk sholat jumat di daerah Salatiga. Sesampai di solo kami langsung menuju warung kmakan. Karenan memang perut ini seakan-akan menggebu untuk minta diisi. Pecel khas solo telah kami santap, selanjutnya perjalanan kami mengarah ke kompleks keraton Surakarta. Akhir februari lalu, sewaktu mau balik ke Semarang setelah pulang kampung ke kampung halaman saya di Blitar saya sempat keliling kota solo. Alhasil perjalananku kali ini ke solo bukan perjalanan yang pertama. Sehingga perjalananku keliling kompleks keraton bukan perjalanan yang pertama. Sehingga untuk keliling kompleks keraton, aku sudah paham jalur-jalurnya seperti apa. Setelah sampai di selatan keraton, kami sempat bingung mau nyurvei rumah yang mana. Banyak banget rumah yang masih terjaga ke-tradisioanlannya. Tetapi yang masih lengkap, seperti ada regol, gandok, pendoponya kami belum lihat. Sesaat setelah itu, aku memberanikan diri bertanya ke salah satu Linmas yang sedang berjaga di kantor kelurahan Baluwarti. Dari wawancara saya terhadap petugas tersebut, bias saya simpulkan bawah di selatan keraton ini masih banyk rumah yang sangat terjaga keasliannya, seperti atap rumah yang masih terbuat dari kulit kayu atau regol-regol yang terdapat di depan rumah. Tetapi untuk menyurvei tempat tersebut, kami harus menemui Gusti Puger, salah satu putra mahkota keraton. Ihirr, dalam pikiranku segan banget, rakyat biasa seperti saya mau sowan ke pangeran keraton Surakarta. Setelah memutar balik, karena memang jalan di sini searah. Kami menuju keraton Utara Surakarta, secara tidak sengaja kami melihat rumah di sisi kiri kami. Tepatnya di sebelah barat keraton selatan. Namanya rumah joglo yang masih lengkap dengan antek-anteknya itu adalah Sasono Moeljo (masih dengan ejaan kuno). Setelah memutuskan untuk memilih rumah tersebut,  kami menuju keraton utara. Dengan memarkirkan kendaraan di barat keraton. Kami langsung bergegas menuju abdi dalem keraton, untuk mengarahkan kami menemui Pangeran Gusti Puger. Nah ceritanya, saya dan teman-teman clingak-clinguk gak jelas bingung mau kemana. Ada seorang abdi dalem keraton disitu, nah langsung saya tanya deh. "Pak, kalau mau bertemu Gusti Puger dimana ya pak?" "Ohh.. orangnya ada didalam mas biasanya, langsung masuk saja atau masnya saya kasih kan ke mas saja!" saya berpikir sejenak, lalu bapaknya langsung bilang "gapapa mas, nyante aja! nanti langsung di telpon gapapa" oke, saya langsung catat nomernya, kalau temen-temen mau minta saya masih save nomernya beliau kok. Lalu dengan sedikit keraguan saya langsung menelpon kanjeng gusti. Dengan jantung deg-degaan setelah diangkat oleh beliau saya berbicara ba-bi-bu-be-bo dengan logat bahasa jawa 'krama inggil' . Akhirnya saya dipersilahkan masuk ke dalam halaman keraton (utara). Beliaunya ternyata berambut putih dan panjang. Setelah mendekat ke beliau, saya sempet bingung mau duduk dimana karena tidak ada tempat duduk dan tidak dipersilahkan duduk. Akhirnya saya dan teman-teman duduk dibawah pelataran rumah yang kotor, mau gimana lagi karena gak dipersilahan duduk sih. Lalau selanjutnya adalah obrolan antara saya dan teman-teman tentang prosedur survei dan meminta ijin kepada beliaunya seperti apa.
Dibawah ini saya kasih lihat foto-foto bangunan yang mau kami survey.

Pendopo utama Sasono Mulyo

Prasasti bangunan yang terdapat di regol (pintu gerbang) sebelah kanan

Plat kuningan dari pemkot surakarta, bahwa bangunan ini dilindung sesuai undang-undang yang berlaku

Tumpang sari di bagian pendopo utama, tampak mewah bangunan dengan adanya tumpang sari ini

Istirahat sejenak untuk shoat asar, dikawasan masjid Keraton Surakarta

Sekian dari cerita perjalanan saya ke solo, lain kali akan saya sambung dengan cerita pas hari survenya (kalau sempet tapi) hehehe

Saya mahasiswa arsitektur dan saya menyukai hidup saya. #ArchitecTour





Perjalanan ke Benteng Willem, Kota Kecamatan Ambarawa #ArchitecTour




Halo gais, sebelum saya mengulas tentang perjalanan saya ke Benteng Willem Ambarawa ini, saya mau menyeritakan sekilas tentang apa sih Benteng Willem itu? kenapa letaknya di Ambarawa? kenapa namanya Willem?
Selayang pandang :
Ambarawa merupakan salah satu kota kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Selain dikenal dengan kemacetannya, kota ini juga dikenal karena memiliki sejarah yang cukup signifikan di Jawa Tengah.
Pada tahun 1840an ketika VOC berkuasa di Jawa Tengah, Ambarawa merupakan titik sumbu strategis antara Semarang dan Surakarta. Pada awal abad 18, VOC membangun benteng benteng di sepanjang jalur Semarang – Oenarang (sekarang Ungaran) – Salatiga – Surakarta (Solo). Rancangan ini dimaksudkan untuk pengembangan hubungan dengan Kerajaan Mataram. Kamp kamp militer juga dibangun di kota kota yang dilalui, tak terkecuali Ambarawa.
Pada masa kekuasaan Kolonel Hoorn, tahun 1827-1830, sempat ada barak militer dan penyimpanan logistik militer, dan pada tahun 1834 dibangunlah sebuah benteng modern di Ambarawa yang kemudian diberi nama Benteng Willem I yang pembangunannya berakhir pada tahun 1845. 
Tidak banyak yang bisa digali tentang sejarah dari Benteng Willem I ini, dan beberapa sumber mengatakan bahwa benteng ini adalah barak militer KNIL yang terhubung ke Magelang/ Jogja dan Semarang via kereta api.
Pada umumnya benteng dibangun dengan prinsip defensif dan kuat yang dimaksudkan untuk pertahanan dari serangan musuh. Sering dijumpai pula dibangun parit mengelilingi benteng untuk memaksimalkan pertahanan.
Namun Benteng Willem I ini ternyata memiliki desain yang berbeda. Dengan banyak jendela, pastinya benteng ini bukan di desain untuk pertahanan. Kemungkinan adalah untuk barak militer dan penyimpanan logistik militer. Di benteng ini juga tidak dilengkapi bangunan sebagai tameng. Dan tidak ada bekas bekas lobang di puncak puncak dinding seperti halnya pada benteng benteng peninggalan Portugis yang dirancang untuk memasang meriam.
Karena keterbatasan informasi mengenai benteng ini, sementara ini yang saya ketahui adalah dari pembangunan 1853  sampai tahun 1927 digunakan sebagai barak militer KNIL. 

Pelatihan parade tentara di Benteng Willem 1
Beberapa catatan yang berhasil saya dapatkan adalah sebagai berikut :
1865 : Terjadi gempa bumi besar yang mengakibatkan beberapa bagian bangunan benteng hancur.
1927 : Benteng Willem I disesuaikan dari penjara tawanan anak anak menjadi penjara tahanan politik dan tahanan dewasa
1942 – 1945  : Dikuasai Jepang dan dipergunakan sebagai kamp militer
1945 : Markas besar TKR (Tentara Keamanan Rakyat) 14 Oktober – 23 November 1945
1950 : Sebagai penjara dewasa dan barak militer
1985 : Sebagai penjara anak anak dan barak militer
1991 : Sebagai Penjara kelas IIB dan barak militer
2003 – sekarang : Lapas Kelas II A dan barak militer
Bappeda Kabupaten Semarang
Nah itu tadi sekilas tentang Benteng Willem itu sendiri seperti apa. Berikut ini akan saya ceritakan tentang perjalanan saya ke Benteng Willem ini. Berawal dari tugas mata kuliah Sejarah dan Teori Perkembangan Kota, saya dan teman-teman saya yang lainnya totalnya 5 anak. Memilih Kota Ambarawa  untuk kami kaji lebih dalam. Tugas ini sebenarnya tugas besar, tapi kami hanya di kasih waktu satu minggu untuk menyelesaikannya. hhmm.. waktu yang singkat ntuk ukuran tugas besar. Pada hari Selasa sekitar jam 10 pagi kami langsung tancap gas menuju Kota Ungaran, tujuan pertama kami saat itu adalah Bappeda Kabupaten Semarang. Nah, disini saya dan partner saya si rina langsung menuju ke resepsionis. Disitu kami disambut dengan senyuman yang ramah. setelah menjelaskan maksud dan tujuan kami ke tempat itu, kami langsung diarahkan ke bagian perencanaan Kabupaten Semarang. Disitu kami disuruh duduk terlebih dahulu sambil menunggu mbak ita. Mbak ita oh mbak ita, akhirnya kau datang juga, hehehe :D. Setelah menjelaskan maksud dan tujuan kami ke situ, mbaknya juga sempet bingung sih,, kalau arsitek mengkaji tentang perencanaan kota agaknya terlalu luas. Wawancara selesai, jam menunjukkan pukul 11:00. Pikir di situ sejenak, agaknya waktunya nyukup buat ngejar mata kuliah Struktur Konstruksi dan Sistem Bnagunan 3 yang niatnya pengen bolos. ( bolos untuk tugas yang lain gapapa kan?)

Perjalanan ke Ambarawa
Dari Kota Ungaran motor kami bertiga langsung menuju Kota Ambarawa, agaknya siang-siang gini pikiranku udah kemana-mana. Sepertinya macet parah, di daerha pasar babadan ama daerha perbaikan jalan di dekat perempatan alun-alun ungaran. Setelah melaju beberapa saat, akhirnya dugaanku benar juga. Kemacetan parah mulai kami temui di daerah ungaran arah Solo/Jogja tapi arah sebaliknya yang ke arah Ungaran gak. Di daerah Pasar Babadan saat motor saya berjalan pelan karena macet saya di suruh minggir oleh pak pol. "Tolong tunjukkan STNK ama SIMny dek" "iyaa pak." jawabku. "darimana ini?" "unnes pak" , mau kemana dek?" mau ke Ambarawa Pak!" (bapaknya sambil megangin plat motor saya dari tadi). lalu bapak pol nya bilang, "nih plat motor jangan di giniin ya! besok di ganti!!" "iyaa pak!" sambil cekikikan dalam hati. yang kenal ama aku, mungkin tau sendiri plat motorku kaya apa :D

Kantor Kecamatan Ambarawa
Dipertigaan terminal Bawen, kalau teman-teman mau ke Ambarawa, silahkan ambil kanan. Walaupun gak ada lampu merah, tapi aman buat belok kanan. Sesampai di lampu merah pertama, kalian lurus saja. Karena jika belok kiri, kalian akan melewati jalan lingkar ambarawa untuk ke jogja. Sedangkan kalau lurus, kalian akan ke Pusat Kota Ambarawa tembusnya juga sama sih, ke jogja juga. Nanti  dua jalur tersebut akan bertemu kembali di pertigaan SPBU Ngampin. Bedanya kalau lewat pusat kota nanti rame, dan kalian akan menjumpai kemacetan. Setelah melewati Pasar Projo, saya bertanya kepada tukang parkir yang ada dipinggir jalan." Kantor kecamatan ambarawa sebelah mana ya pak?" "ini mas lurus saja, ada perempatan arah Bandungan belok kanan aja, ada poho besar, disitu kantor kecamatannya!" "oo ya pak, terimakasih banyak". Tak jauh dari situ, kami langsung menemui kantor kecamtan yang dimaksud. Dengan hati mantap saya langsung berkunjung ke bagian sekcab, nah disitu kamu di lempar-lemapr antar seksi-seksi yang ada di kanto tersebut. Awaknya di suruh ke bagian pembangunan, di lempar ke bagian administrasi, dan terkahir kami di suruh ke bagian pariwisata. Dibagian pariwisata ini lah, saya dapat mengorek banyak informasi. Nama narasumbernya mbak indun, beliau lulusan sejarah UNS. Beliau sangat legowo sekali menerima kedatangan kami. Udah cantik, ramah, pinter lagi. hihihihih.. :D Mbak Indun ini menceritakan tentang banguna bersejarah yang ada di daerah kerja beliau ini. Diantaranya adalah pejagalan, gereja jago, pasar projo, benteng willem, stasiun ambarawa, dan tentang monumen palagan ambarawa. Beliau sangat detail sekai menjelaskan kepada kami tentang bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kota itu. Setelah berunding sejenak dengan teman-teman saya, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Benteng Pendem atau dulunya di sebut sebagai Benteng Willem. Setelah di kasih tunjuk oleh mbak Indun, kami langsung menuju Benteng Pendem.

Benteng Pendem alias Benteng Willem
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, benteng ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Dari monumen Palagan ambil kiri ke arah Kampung Rawa, melewati stasiun Ambarawa (sebenarnya kami juga pengen ke stasiun ini, tapi karena ada revitalisasi stasiun. karena stasiun ini akan difungsikan kembali layakny stasiun pada umumnya) Setelah melewati rel, kami menemui lapangan besar layaknya alun-alun. Setelah itu belok kanan, jika kalian menemui markas yonif kavaleri, masuk saja. Kemarin sih saya tanya sama tentara yang jadi patung di depan itu, yang biasanya berdiri terus itu oh.. yang bawa senjata api. Dari informasi yang saya dapat dari penjaga tadi, saya di suruh lurus saja. Setelah melewati barak-barak tentara, akhirnya saya menemui sebuah benteng. Didalam benteng tersebut, ternyata terdapat Lapas Kelas IIA Ambarawa. Setelah parkir, kami langsung keliling komplek benteng ini. Sungguh ironis, karena banyak sisi benteng yang tidak terawat. Seperti dijadikan sarang burung walet, dengan di tembok dan kondisi jalan yang becek. Oya.. jika kalian mau kesini, tidak dipungut biaya masuk loh. Cuma bayar parkir sebesar seribu rupiah, itupun parkirnya didepan lapas tadi. Bangunannya juga sangat bagus, menuru mbak Indun tadi tempat ini sering dijadikan foto pre wedding. SSttt saya berpikir sejenak, foto pre wedding nanti saya dimana ya? hihihi.. :D Jam 14:30 saya melnjutkan perjalan pulang ke kampus Unnes Sekaran. Perjalan agak di kebut karena agaknya langit mulai tak bersahabat dan ada yang saya tunggu di kampus nanti, yakni sore itu Nidji ada konser di kampus Unnes sekaran.
Oke itu sedikit cerita dari saya,. Selanjutnya saya lampirkan sebagian foto di Benteng Willem bersama teman-teman saya,
saya mahasiswa arsitek dan saya menyukai hidup saya. #ArchitecTour



terimakasih buat hamidanwar.blogspot.com atas artikel tentang Kota Ambarawanya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More